Home Articles Discipleship Kharisma & Karakter, Mana yang Lebih Penting?

Kharisma & Karakter, Mana yang Lebih Penting?

0
1632

“Sebab engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki; kepalanya takkan kena pisau cukur; sebab sejak dari kandungan ibunya anak itu akan menjadi seorang nazir Allah dan dengan dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin”
Hakim-Hakim 13:5

Cuplikan ayat di atas adalah sekilas cerita tentang kelahiran seorang laki-laki yang bernama Simson. Tentunya nama Simson tidak asing di telinga kita. Simson adalah seorang yang Tuhan pilih dan urapi untuk memiliki kelebihan yang tidak orang lain miliki. Dan sebagai orang pilihan-Nya, betapa Tuhan sangat mempersiapkan Simson untuk menjadi orang yang Tuhan pakai untuk menyelamatkan bangsa Israel dari orang Filistin. Tuhan mempersiapkan dan mengkhususkan Simson bahkan sejak dalam kandungan ibunya;

“Oleh sebab itu, peliharalah dirimu, jangan minum anggur atau minuman yang memabukkan dan jangan makan sesuatu yang haram.”
Hakim-hakim 13:4

Urapan dan berkat Tuhan pun nyata atas hidup Simson. Akan tetapi, Simson mengakhiri hidupnya dengan cara yang mengerikan dan rencana Tuhan atas hidupnya tidak tergenapi. Bagaimana seorang yang sangat diurapi Tuhan ini dapat berakhir dengan tragis?

Simson memiliki kekuatan yang besar dari Tuhan untuk mengalahkan musuh-musuhnya. Bahkan kekuatan yang dimilikinya itu dapat mengalahkan singa dengan mencabik-cabiknya dengan tangan hampa. Itu adalah karunia luar biasa yang Tuhan berikan kepada Simson. Sayangnya, Simson memiliki beberapa kelemahan yang berakibat fatal dalam hidupnya. Dia sangat dikendalikan oleh hawa nafsu. Dia mudah terpikat oleh pesona wanita yang merayunya. Hal itu terbukti dari kisahnya yang ditipu oleh perempuan Filistin yang mendekati dan merayu Simson untuk menyerahkannya kepada bangsa Filistin untuk dipermalukan. Selain itu, kelemahan terbesar Simson lainnya adalah dia memiliki emosi yang tidak stabil. Dia sangat mudah marah, terlalu pendek pikiran, mengambil segala keputusan dengan emosi tanpa bertanya kepada Tuhan, dan tidak mau berusaha menyadari kesalahan yang pernah terjadi dalam hidupnya. Karena itulah, kejadian yang sama pun terulang, dia terpikat kembali dengan seorang wanita Filistin bernama Delila. Karena lemah hatinya, Simson menceritakan rahasia kekuatannya kepada Delila hingga mendatangkan akhir hidupnya yang tragis. Dia dipermalukan dan memutuskan untuk meninggal sia-sia bersama dengan orang-orang Filistin.

Ketika ia sangat haus, berserulah ia kepada TUHAN: “Oleh tangan hamba-Mu ini telah Kauberikan kemenangan yang besar itu, masakan sekarang aku akan mati kehausan dan jatuh ke dalam tangan orang-orang yang tidak bersunat itu!”
Kemudian Allah membelah liang batu yang di Lehi itu, dan keluarlah air dari situ. Ia minum, lalu menjadi kuat dan segar kembali. Sebab itu dinamailah mata air itu Mata Air Penyeru, yang sampai sekarang masih ada di Lehi.
Hakim-hakim 15:18-19

Simson memiliki karunia dan urapan yang luar biasa dari Tuhan. Namun, dia memiliki karakter yang kurang baik. Simson punya kecenderungan selalu mengikuti hawa nafsunya sendiri, mudah dikontrol oleh emosi dan tidak pernah mau menyadari kesalahannya. Dikatakan bahwa Tuhan tetap mengasihi Simson, sekalipun banyak kesalahan yang dilakukannya. Tetapi, Simson tidak pernah mau menyadari kesalahan-kesalahannya, tidak mau dibentuk, dan tidak mau berubah, sehingga ia tidak pernah mau berubah dari karakternya yang buruk. Singkatnya, Simson memiliki kharisma, tetapi tidak memiliki karakter yang baik sebagai seorang anak Tuhan.

Inilah 2 hal penting yang perlu kita perhatikan sebagai anak-anak Tuhan, yakni Kharisma dan Karakter. Kharisma adalah sesuatu yang terlihat, sedangkan Karater adalah apa yang ada di dalam. Diibaratkan sebuah produk, Kharisma adalah kemasan produk, sedang Karakter adalah isi atau fungsi dari produk tersebut. Keduanya harus memiliki keseimbangan satu dengan yang lainnya. Kharisma dalam gereja Tuhan digambarkan melalui karunia dan urapan. Sangat penting bagi gereja untuk memiliki karunia-karunia Roh, karunia untuk menyembuhkan orang sakit, karunia untuk mengusir setan, dan karunia-karunia lainnya. Pelayan Tuhan juga harus melayani Tuhan dengan penuh urapan.  Tetapi terlepas dari semua karunia dan urapan, kita harus memiliki karakter yang berkenan kepada Tuhan.

Melihat kisah Simson baiklah ini menyadarkan kita pentingnya memiliki karakter yang berkenan bagi Tuhan. Bagaimana caranya? Kita tidak harus memiliki karakter yang sempurna di mata Tuhan, sebab tidak ada satupun manusia yang sempurna. Tetapi Tuhan mau kita mau disempurnakan supaya kita semakin serupa dengan pribadiNya. Dia suka kita menjadi pribadi yang rela dibentuk, rela ditegur, dan rela diproses untuk mau berubah dari karakter-karakter kita yang tidak berkenan di hati Tuhan. Tentunya kita juga perlu memiliki buah roh, supaya hidup kita senantiasa dipimpin oleh Roh (Galatia 5:22-25). Untuk itu, haruslah hidup kita senantiasa sesuai dengan Firman Tuhan.

Ketidakseimbangan antara kharisma dan karakter membuat hidup kita menjadi tidak lagi “indah” di hadapan Tuhan. Sebab saat kita terlalu berfokus kepada kharisma saja, kita bisa menjadi orang yang tinggi hati, dan ketika kita hanya berfokus pada karakter saja, kita tidak akan memiliki variasi-variasi dan tidak bertumbuh di dalam pelayanan. Itulah sebabnya kedua hal ini perlu kita miliki secara seimbang. Kita punya karunia dalam melayaniNya dan kita pun bertumbuh didalam pelayanan kita kepada Dia. Ketika kita mempunyai kharisma dan karakter yang berkenan di hati Tuhan, maka kita akan dapat menggenapi setiap rencana Tuhan dalam hidup kita.

WhatsApp Support
Shalom kak, Kami menyediakan layanan Konseling dan Doa.