Home Articles Discipleship Kekurangan yang Membentuk Kesaksian

Kekurangan yang Membentuk Kesaksian

0
228

“Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,” (Filipi 1:12).

Kesaksian kita kepada dunia akan muncul lewat kekurangan kita, bukan lewat kelebihan kita.

Tetapi kebanyakan orang malah berpikir sebaliknya: Mereka berpikir dunia ini akan kagum dengan kemakmuran umat Kristiani. Sesungguhnya, itu tidak membuat kagum dunia ini. Kemakmuran atau kekayaan bisa dilihat di mana-mana! Apa yang membuat orang yang tak percaya terkesan dengan orang percaya ialah bagaimana kita menghadapi kesukaran, bukan dilihat dari kekayaan kita.

Bukan kesuksesan, tetapi penderitaan kitalah, yang memberi kita kredibilitas. Kesetiaan kitalah, bukan ketenaran kita, yang mendatangkan rasa hormat.

Rasul Paulus memberikan contoh yang baik dalam menggunakan rasa sakitnya sebagai seorang saksi Kristus. Dia menulis dari dalam penjara di Roma, “Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,” (Filipi 1:12).

Paulus menggunakan rasa sakitnya untuk mencontohkan pesan yang Allah beri kepadanya. Saat ia dirantai di dalam penjara, dia menulis surat kepada para jemaat yang menjadi bagian penting dari Perjanjian Baru. Paulus berkata, “Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan, bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,” (2 Korintus 6:4).

Sabar dalam penderitaan yaitu termasuk menangani rasa sakit, kegagalan, kekalahan, masalah, kesalahan, dosa, dan segala hal buruk yang terjadi dalam hidup kita.

Tak perlu kekuatan Tuhan untuk menangani kebaikan; siapa pun bisa menanganinya dengan baik. Sebaliknya, dibutuhkan kekuatan Tuhan untuk bertahan dengan sabar. Dunia ini tidak punya jawaban yang tepat tentang cara bertahan. Namun, para pengikut Kristus haruslah menanggung segala penderitaan, kesulitan, dan masalah apa pun dengan sabar sebagai cara untuk menjadi saksi atas Kabar Baik tentang Yesus. Di setiap area kehidupan kita di mana kita pernah merasakan sakit, ada kesaksian di sana. Bagaimana kita akan menggunakannya untuk membantu membimbing orang lain dari keputusasaan menuju hidup yang berpengharapan di dalam Kristus?

Pelayanan terdalam kita akan muncul dari luka terdalam kita, dan pesan hidup kita yang terdalam akan muncul dari luka terdalam kita.

Tuhan Yesus memberkati.

WhatsApp Support
Shalom kak, Kami menyediakan layanan Konseling dan Doa.