Home Articles Discipleship Hati yang Pahit

Hati yang Pahit

0
1415

Ketika hatiku merasa pahit dan buah pinggangku menusuk-nusuk rasanya,
aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu.
Tetapi aku tetap di dekat-Mu; Engkau memegang tangan kananku.
Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan.
Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.
Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa; Kaubinasakan semua orang, yang berzinah dengan meninggalkan Engkau.
Tetapi aku, aku suka dekat pada Allah; aku menaruh tempat perlindunganku pada Tuhan ALLAH, supaya dapat menceritakan segala pekerjaan-Nya.
Mazmur 73:21-28

Mazmur Asaf pada Mazmur 73 menggambarkan bagaimana Roh Tuhan menuntun kita di tengah kegelapan hati kita sendiri. Pernahkan anda merasa pahit dengan kehidupan ini? Rasa pahit yang dibiarkan akan menjadikan hati seperti empedu dan hal ini akan berakibat buruk bagi kesehatan roh dan jiwa, bahkan tubuh kita. Kepahitan dengan kehidupan dikarenakan ketidakmampuan atau ketidakmauan manusia untuk menerima dan memahami rencana dan kehendak Allah bagi dirinya, sehingga manusia menjadi kecewa dan terus menerus menentang kehendak Tuhan yang sempurna.

Manusia memang tidak mengetahui mana jalan cerita yang sempurna baginya. Kita selalu menganggap bahwa jalan cerita orang lain selalu lebih ringan, lebih indah dan lebih nikmat daripada jalan cerita kita sendiri. Menjadi kecenderungan hati manusia yang jahat untuk selalu menjadi iri dengan sesamanya. Mazmur 73 menceritakan hal yang serupa. Pernahkah anda merasa iri dan membandingkan diri dengan orang yang belum mengenal Tuhan? Apabila kita telah mengenal kebenaran dan pikiran kita terbuka, pastilah kita tahu bahwa dunia ini hanyalah fana dan sementara, tetapi seringkali jiwa dan tubuh kita ini tetap saja menginginkannya dan menjadi buta dengan semua keinginan duniawi itu. Pemazmur menceritakan kepahitan hatinya dan kecemburuannya kepada orang lain yang bahkan tidak mengenal Tuhan yang benar. Kelihatannya kehidupan mereka enak, menjadi gemuk, tanpa beban, tidak banyak larangan dan tuntutan dan mereka melakukan dosa, dan tetap baik-baik saja! Tetapi kita melihat diri kita. Dalam didikan Tuhan, kita merasa bahwa Tuhan terlalu kejam untuk kita, tidak menginginkan kita senang dan banyak menuntut kita. Mari kita belajar kebenaran ini, apabila anda sering mengalami hal ini.

Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir.
Mazmur 73:2

Hati kita seperti sebuah taman yang harus terus menerus dirawat dari semak belukar, rumput liar dan hama perusak. Demikian juga kita perlu terus menerus melihat hati kita di hadapan cermin Firman Tuhan yang murni. Terkadang racun dunia ini telah merusak kita begitu parah dan kita tidak pernah menyadarinya! Ada iri hati, dendam, nafsu, kecemaran, kenajisan yang diam-diam merasuk pikiran kita, ada kecemburuan dan kebencian ditanamkan musuh pada saat kita lengah. Pemazmur menyadari bahwa dia hampir saja terpeleset dengan memiliki pandangan yang salah mengenai kehidupan yang Tuhan berikan. Ingatlah bahwa kepahitan akan hidup dikarenakan kita tidak mau berdamai dengan jalan dan kehendak Tuhan dalam hidup kita.

Seandainya aku berkata: “Aku mau berkata-kata seperti itu,” maka sesungguhnya aku telah berkhianat kepada angkatan anak-anakmu.
Tetapi ketika aku bermaksud untuk mengetahuinya, hal itu menjadi kesulitan di mataku,
Mazmur 73:15-16

Tuhan selalu menaruh “alarm” rohani dalam diri kita. Setiap kali kita mulai dicobai yang jahat dan di ambang kejatuhan, pastilah alarm itu berbunyi. Kita dapat merasakan bahwa iblis, musuh kita sedang mengintip di dekat kita, siap untuk menerkam kita sedikit lagi. Pernahkah anda merasakannya? Kita juga akan merasa tidak nyaman sekali apabila kita jatuh dalam dosa, dalam kemarahan, kepahitan dan dendam. Kita akan menderita apabila telah melenceng dari jalan Tuhan. Tidak ada damai tetapi yang ada hanyalah kesakitan dan kepahitan karena kita tidak mau memahami rencana Tuhan. Ketika kita ingin mengeraskan hati kita, kita akan mengalami kesulitan. Roh Kudus akan terus menyalakan alarm lebih keras lagi dan lagi untuk mengingatkan dan melembutkan kita dengan suara-Nya dan pengertian-Nya. Tetapi sayang sekali, banyak anak Tuhan yang gagal di fase ini dan tetap mengeraskan hatinya menentang kehendak Allah dan menjadi pahit seumur hidupnya dengan Tuhan, dengan Kekristenan, dengan sesamanya dan bahkan dengan dirinya sendiri.

Jika anda mengalami hal ini, apa yang harus kita lakukan? Di saat keadaan begitu kalut dan kita sedang berjalan dalam bayang-bayang yang gelap, percayalah itu hanyalah bayang-bayang.

Suatu malam, saat jiwa saya begitu kalut dan hampir meledak rasanya, saya mengendarai motor dan berkeliling di malam yang dingin dan gelap. Sambil terus berdoa dan berdoa, saya mencoba memahami kehendak Allah dalam diri saya. Di malam itu, saya melewati bayangan pohon-pohon yang tinggi disepanjang jalan. Saat saya melewati bayang-bayang gelap itu, tidak ada cahaya, tetapi gelap, sepi dan menakutkan. Tetapi Tuhan telah berjanji kepada kita bahwa Dia akan memampukan dan menemani kita untuk melewatinya. Itu hanyalah bayang-bayang pohon, bukan pohon itu sendiri. Seringkali kita sudah kalah hanya dengan “bayang-bayang”, yaitu iblis yang menguasai perasaan dan emosi, pikiran kita, sehingga kita akan merasa, berpikir dan mengira, bahwa hidup kita sudah kalah dan berakhir di bayang-bayang tersebut! Kita belum kalah! Tidak semudah itu mengalahkan anak-anak Tuhan! Harusnya kita segera menyadari bahwa perasaan dan kejiwaan kita yang sudah dikuasai iblis, yang telah menipu dan mengalahkan kita. Itu hanyalah bayang-bayang! Apabila kita menguasai pikiran, maka kita juga akan dapat menghadapi dan mengalahkannya.

Yang harus kita lakukan di saat gelap dan mengerikan dalam jiwa kita, adalah mendekat kepada Tuhan. Memang terkadang sangat sukar menghadap kepada Tuhan, ketika kita dalam keadaan pahit dan kecewa, terluka dan marah. Tetapi saudaraku, ke mana lagi kita akan berlari jika bukan kepada Tuhan? Ketika kita menumpahkan emosi kita kepada seseorang yang kita kasihi, orang tua, sahabat, saudara atau bahkan pemimpin yang kita harapkan, mereka tetaplah manusia biasa yang dapat mengecewakan kita. Seringkali ketika saya berharap kepada yang lain, saya menjadi kecewa dan kecewa. Tidak ada yang dapat menolong kita, tidak ada yang dapat memuaskan kehausan jiwa kita. Tidak ada yang dapat menghibur hati kita, selain daripada Dia, Pencipta kita yang paling memahami dan mengasihi kita. Kita semua rindu dimengerti, dikasihi, disayangi, diterima dan diingini.

Yesuslah satu-satunya pribadi yang memenuhi semua kriteria kerinduan hati kita, dan ajaibnya, Dia dapat menangani hati kita sesuai dengan kebutuhan hati kita. Berapa banyak anda telah mencari pertolongan dan nasehat dari orang yang anda harapkan bisa menenangkan dan menghibur anda, yang akan menepuk pundak anda dan memeluk anda dengan kasih, menghapus air mata anda dan memegang tangan anda penuh ketulusan, tetapi itu tidak pernah terjadi? Nasehat dan kata-katanya hanyalah menusuk hati kita yang sudah terluka, membuat kita semakin bimbang, semakin takut dan bahkan bisa semakin pahit. Mencari pertolongan manusia yang dipercaya Tuhan tidaklah salah. Itu diperbolehkan sebagai patner dalam doa dan konseling, tetapi percayalah hanya ada satu Penasehat yang ajaib, YESUS KRISTUS. Manusia bisa salah dan tidak memahami kita, tetapi Yesus yang sanggup memahami dan memulihkan kita.

Ketika kita memberanikan diri datang kepada Dia, walau hati kita gundah dan pahit, Roh-Nya yang lembut akan menuntun kita dengan sabar. Sekalipun kita tidak memahami rencana-Nya dan bodoh, tetaplah kita dekat dengan Dia. Jangan biarkan kekerasan dan kepahitan menjauhkan anda dari Dia. Dia menerima kita apapun keadaan kita. Dia tetap mengasihi anda dan mau mendengarkan semua keluh kesah kita, tanpa lelah, tanpa bosan, tanpa kemarahan. Di dalam hadirat-Nyalah, Roh Kudus mulai bicara dan mengajari kita, menasehati kita, mengingatkan kita akan jalan-jalan-Nya dan Firman-Nya. Hati kitapun mulai ditenangkan dan dilembutkan dalam hadirat-Nya yang indah. Dia akan mengingatkan tujuan mula-mula kita, di mana letak kesalahan kita, Dia mengatakannya dengan runtut, dengan hati-hati dan lembut, tanpa menghakimi dan menghukum, Dia menerangkannya kepada kita. Sungguh indah ajaran Roh Kudus, Roh Nasihat itu! Dia membuat Firman Allah menjadi hidup dan menjadi rhema dalam keadaan kita yang terdesak itu dan di situlah KEBENARAN akan memerdekakan kita!

Kebenaran yang memerdekakan bukanlah pengetahuan kita, tetapi rhema Firman Allah yang telah diterjemahkan Roh Kudus untuk kita dan sesuai keadaan kita pada waktu itu. PAS. TEPAT. MELEGAKAN.MEMBEBASKAN. Itulah kebenaran yang diberikan kepada kita. Tiap orang pada kondisi yang berbeda, masalah yang berbeda, nasehat akan diberikan-Nya juga dengan berbeda sebab kita semua unik dan spesial dimata Tuhan. Dari sifat EGOSENTRIS kita, yang awalnya hanya melihat kepada masalah diri sendiri, dipenuhi pertanyaan “Mengapa mereka begitu, sedangkan aku seperti ini?” dan dipenuhi dengan kepahitan dan kecemburuan, mulai diubah Tuhan berpusat kepada rencana Tuhan yang sempurna. Dari yang bodoh dan buta, menjadi penuh pengertian dan melihat lebih jelas apa yang menjadi maksud Tuhan dalam hidupnya. INILAH KEAJAIBAN! Keajaiban bukanlah yang buta melihat saja, melainkan perubahan jiwa, pembukaan mata rohani yang buta sehingga kita diselamatkan didalam rencana dan kehendak-Nya, inilah yang paling penting. Sebab banyak orang yang tidak mau memahami dan berdamai dengan jalan Tuhan, akan tetap menjadi pahit dan dapat mempermalukan Tuhan suatu saat, bahkan akan berakhir dengan kebinasaan yang mengerikan.

WhatsApp Support
Shalom kak, Kami menyediakan layanan Konseling dan Doa.