Seorang ibu tentu sangat bahagia ketika ia bisa bertemu dengan bayi yang telah berada dalam kandungannya selama sembilan bulan. Apalagi jika ia telah menantikan kelahiran buah hati bertahun-tahun.
Namun, setelah ia lahir, seorang ibu tidak lagi bisa tidur semaunya, bahkan di malam hari. Pada tiga bulan pertama, ia akan rewel menangis meminta susu, minta digendong, bahkan di malam hari, sehingga waktu tidur berkurang. Kemudian masa ia sudah bisa berjalan, mata orang tua tidak boleh berhenti mengawasi.
Setiap berkat datang dengan beban. Ketika kita mendapat promosi kenaikan jabatan, tidak hanya gaji dan posisi yang bertambah, tanggung jawab juga lebih besar. Lebih banyak waktu dan pikiran yang dihabiskan di kantor. Permasalahan yang dikerjakan akan lebih kompleks. Memiliki uang berlimpah adalah berkat, namun juga beban karena harus memikirkan untuk menjaganya, memikirkan investasi dan resiko kehilangan jika ada goncangan ekonomi.
Ketika kita dipercaya banyak hal, kita juga dituntut lebih banyak hal. Tuhan akan memberikan kepada kita, ketika kita sudah siap untuk menerimanya.
Nikmati berkat lebih dari beban
Mendapatkan anak dalam pernikahan adalah berkat dari Tuhan, tetapi kita memiliki beban juga untuk mendidik dan membesarkannya. Jika kita hanya terfokus pada “beban” yang kita miliki, kita kehilangan sukacita dan sulit untuk menikmati waktu-waktu bersama dengan anak-anak kita. Mari kita berfokus kepada berkatnya, bukan kepada bebannya agar beban itu tidak lagi menjadi berat kembali.
Jadikan beban sebagai motivasi
Mari kita ubah sudut pandang kita untuk menjadikan beban-beban kita menjadi motivasi. Misalnya masalah-masalah di kantor, kita jadikan motivasi untuk kita terus belajar. Anak-anak kita menjadi dorongan untuk bekerja dengan lebih giat demi masa depannya. Zona nyaman memang enak dan menyenangkan, tapi kita tidak akan bisa belajar jika terus berada dalam zona nyaman.
Bersandar pada Tuhan
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. – Filipi 4:13
Kita memiliki Tuhan yang mampu melakukan segala perkara, melampaui akal pikiran kita. Ketika Tuhan mempercayakan kita hal-hal besar, Tuhan akan memperlengkapi kita dan memberi kita kekuatan dan hikmat yang cukup untuk menanggungnya. Tuhan adalah Tuhan yang setia dan tidak pernah meninggalkan kita. Mari kita bersandar pada Tuhan dalam setiap beban-beban kita.
Sumber : Esther Idayanti