New normal hari-hari ini digaungkan di berbagai macam media. Memang, virus COVID-19 membuat kita memasuki sebuah masa baru dalam hidup kita.

Jika biasanya kita keluar rumah tanpa beban, kini kita harus waspada. Banyak mencuci tangan dan selalu membawa hand sanitizer ke manapun kita pergi. Kita dipaksa untuk keluar dari kebiasaan-kebiasaan kita, dan mungkin kita merasa lelah karena dipaksa untuk keluar dari kebiasaan kita.

Di hari-hari yang melelahkan ini, kita tidak bisa lagi menjadi egois. Kita mulai memperhatikan kebiasaan diri kita agar tidak membawa virus corona ke dalam rumah, kepada orang-orang yang kita cintai, keluarga kita, orang tua kita dan lain sebagainya.

Kita harus ingat bahwa dunia ini begitu luas dan perubahan bisa jadi kapan saja. Kita tidak bisa terus menerus komplain atas krisis yang kita alami dengan segala kekhawatiran kita. Daripada kita melelahkan diri kita dengan komplain dan menggerutu, mari kita mengatasi krisis yang kita hadapi dengan mengucap syukur dan berserah kepada Tuhan.

Bersyukur

Ingatlah bahwa kita memiliki pengharapan di dalam Tuhan yang Maha Kuasa. Mari kita syukuri hal-hal kecil di sekitar kita. Percayalah bahwa ucapan syukur kita membuat hati dan perasaan kita menjadi lebih baik. Kita bersyukur karena kita masih dapat hidup sampai saat ini. Kita bersyukur karena kita masih bisa bekerja. Kita bersyukur karena kita masih dapat makan walau sederhana.

Ketika Yesus telah naik ke surga, murid-muridNya disuruh berdiam di Yerusalem dan menunggu. Mereka bahkan tidak tahu menunggu untuk apa dan sampai kapan, namun mereka taat. Setiap hari dalam masa penantian, mereka bersatu hati berdoa bersama-sama.

Berdoa adalah komunikasi kita dengan Tuhan. Di waktu-waktu kesendirian kita, mari kita ambil waktu untuk lebih dekat dengan Tuhan. Kita berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, dan membaca kebenaran-kebenaran Firman Tuhan. Tidak ada yang lebih indah selain persekutuan bersama Tuhan.

Fokus dalam Pengembangan Diri

Daripada kita komplain dengan keadaan sekitar yang tidak menentu dan berubah kapan saja, kita bisa kembangkan talenta yang kita miliki. Daripada menghabiskan waktu dengan rebahan dan bermain sosial media atau membaca berita-berita yang membuat hati kita tidak nyaman, kita dapat menggantinya dengan kegiatan lain yang lebih bermanfaat, seperti membaca buku, mengikuti online course, memasak, work out dan lain sebagainya. Buatlah sebuah daftar prioritas setiap hari untuk hal-hal yang ingin kita capai. Ini waktunya membuat kebiasaan baru!

Melayani

Melayani tidak harus di gereja dan bertemu tatap muka dengan orang-orang. Puji Tuhan, kita hidup di jaman teknologi, sehingga kita tetap bisa saling berkomunikasi dengan saudara-saudara kita. Kita bisa melayani dengan setiap apa yang kita bagikan di media sosial kita. Bagikan ayat-ayat yang menguatkan, bagikan kebenaran, sehingga mereka yang membacanya dapat dikuatkan.

Bukalah layanan konseling. Masa-masa ini banyak orang yang kehilangan pengharapan, dikuasai kecemasan dan ketakutan. Kita bisa menguatkan mereka, bawa mereka kepada Tuhan melalui konseling-konseling yang kita lakukan.

Kita bisa membuat tulisan-tulisan yang memberkati dan menguatkan untuk dibaca oleh orang-orang. Jangan ragu untuk memulai sesuatu yang baru. Bagikan tulisan-tulisanmu kepada teman-teman dan saudara-saudaramu untuk mereka bisa baca. Kita tidak tahu apakah ada orang-orang yang dikuatkan melalui tulisan-tulisanmu. Kamu bisa menuliskan rhema Firman yang kamu baca, atau apa yang kamu pelajari hari-hari ini. Atau kamu bisa menuliskan hal-hal yang kamu sukai, misalnya resep memasak dan lain sebagainya.

Banyak hal membangun yang bisa kita lakukan meskipun kita berada di rumah. Melayani tidak selalu di gereja. Melayani melalui kehidupan kita lebih bernilai. Tuhan menginginkan kita menjadi garam dan terang, artinya kita menjadi dampak untuk orang-orang di sekitar kita.

Source : percayasaja.com | Ren