Perintisan jemaat yang Paulus dirikan di Filipi adalah sebuah perjalanan yang luar biasa. Mulai dari bertemu dengan seorang pedagang bernama Lidia, mengusir roh tenung dari perempuan tukang sihir, pujian dan penyembahan Paulus yang membuka pintu penjara, hingga bertobatnya kepala penjara beserta keluarganya. [Filipi 16:13-40]

Tuhan memakai banyak orang dengan berbagai macam latar belakang untuk merintis jemaat di Filipi. Demikian juga dalam hidup ini, Tuhan sanggup memakai orang dengan segala macam latar belakang untuk membangun gerejaNya, kerinduanNya.

Semua Bisa Dipakai Tuhan

Kita semua bisa dipakai Tuhan; dimanapun kita dan bekerja sebagai apapun. Kita bisa dipakai Tuhan untuk merintis gerejaNya. Tuhan akan melakukan perkara-perkara yang ajaib ketika kita mau meletakkan hidup kita untuk dipakai Tuhan.

Kita harus jadi anak Tuhan yang UUY (Ujung- Ujungnya Yesus): dalam kita bekerja, dalam kita melakukan segala hal, biarlah segalanya selalu tujuan akhirnya adalah untuk Yesus.

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus — itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu. (Filipi 1:21-24)

Paulus bergumul dalam 2 pilihan – Hidup atau Mati. Dia lebih bersukacita kalau dia mati, karena dia akan bertemu dan tinggal dengan Yesus, pribadi yang paling dikasihinya. Tetapi jika Dia hidup, artinya dia bekerja untuk memberikan buah-buah yang manis untuk Tuhan. Dia INGIN mati – Tinggal bersama Yesus, tetapi bagi dia, dia PERLU hidup supaya dia dapat memberi buah dan memberitakan injil – untuk membawa semua orang mengenal Yesus. Namun dari kedua piihan itu, Paulus adalah pribadi yang UUY (ujung-ujungnya Yesus).

Paulus memilih untuk tetap “hidup” diantara manusia, sekalipun menderita. Sama halnya dengan Yesus; Dia memilih untuk tetap “hidup” untuk dapat menyelamatkan semua orang dan menebus dosa-dosa kita.

Paulus memilih untuk hidupnya dipakai oleh Tuhan. Dalam segala kelemahan dan kekurangan yang dia miliki, dia memilih untuk membangun jemaat Tuhan, merintis gereja Tuhan. 

Maukah kita ambil bagian untuk merintis gerejaNya? Maukah kita ambil bagian untuk memberikan diri, hidup kita, pekerjaan kita untuk mengabarkan Injil Kristus ? Sama seperti Yesus yang memberikan diriNya, mengambil rupa seorang hamba dan menebus dosa-dosa kita dengan darahNya yang mahal.

Mari kita miliki pikiran dan perasaan Kristus (Filipi 2:5). Jadilah bagian dari rencana Tuhan untuk membangun jemaatNya, membangun gerejaNya. 

Sumber : grahacmc.org