Di hadapan Tuhan saat ini, aku memandang sebuah baju efod di hadapanku. Aku terbayang dengan kenangan kelamku. Sungguh aku sangat menyesal dan memohon pengampunan karena kesalahanku yang begitu besar. Dalam besarnya kesesakan dan ketakutanku, aku membuat keputusan dan melakukan kesalahan yang fatal. Aku… ah… Bagaimana aku harus menceritakan ini semua. Ini aku, yang menyebabkan pembunuhan atas seluruh keluarga imam, bahkan seluruh penduduk kota Nob.

Ini aku… Daud.

—o0o—

Kala itu aku bersiap lari ke kota Gat. Aku sudah habis akal, aku menganggap bahwa musuh dari orang yang ingin mengambil nyawaku, bisa menjadi temanku. Untuk persediaan makanan dan senjata dalam pelarianku, aku pun telah berkata tidak benar kepada seorang imam, Ahimelekh, demi meyakinkan dia serta melindungi nyawaku dan beberapa pengikutku. Saat ini aku menangis kembali ketika mengingat kejadian itu… Betapa jahatnya aku. Tapi syukurlah Tuhan memberiku kesempatan hidup untuk bertobat dan mengingat kenangan ini sampai aku masuk ke dunia orang mati.

Ya…

Karena…

Oleh karena aku, imam Ahimelekh, beserta keluarganya dan bahkan seluruh penduduk dibunuh atas perintah Raja Saul. Besarlah kemurahan Tuhan karena Dia mengindahkan aku yang hina ini, Tuhan menyelamatkan Abyatar, anaknya, yang kemudian bersama-sama dengan aku.

Ternyata saat di Gat pun, di kota musuh bangsaku, aku tidak luput dari perasaan ketakutan. Karena sekalipun berusaha bersembunyi dan waspada, ternyata mereka mengenali wajahku, juga dari pedang besar yang kubawa bersamaku, yaitu pedang dari Goliat, raksasa yang kubunuh itu. Mereka pun memojokkan, menangkap dan akhirnya menggiring aku menjumpai Akhis, rajanya. Aku sangat ketakutan sekali. Pikiranku mencari cara untuk menyelamatkan diri. Dan satu cara yang muncul di pikiranku saat itu adalah berpura-pura menjadi gila kerasukan. Agar mereka merasa jijik dan membuang aku. Aku sangat malu mengingat hal itu. Aku malu di hadapan Tuhan! Demi keselamatan nyawaku, aku rela melakukan itu. Sekali lagi kesabaran dan kemurahan Tuhan besertaku, betapa baiknya Tuhan itu. Mereka melepaskan aku, dan segeralah aku berlari tanpa pikir panjang. Aku mengerahkan seluruh kekuatanku meninggalkan kota Gat.

Kira-kira lebih dari sepuluh kilometer aku berlari, aku tiba di suatu kota bernama Adulam. Dari kejauhan, aku melihat sebuah gua bebatuan yang kiranya bisa kujadikan tempat persembunyianku, tempat ku berdoa, bermazmur dan… tangisanku setiap hari. Seiring dengan besarnya peperangan pikiran dan perasaanku, entah kenapa , apa karena Tuhan, keluargaku dan banyak orang yang tidak kukenal turut bersama-sama bersembunyi dengan aku di sana. Entah berapa lama di sana, aku tidak menghitungnya,  Tuhan menghibur dan perlahan memulihkan jiwaku, dan menjadikanku pemimpin yang menguatkan mereka semua. Lain kali, aku akan menceritakan lebih detil tentang apa yang Tuhan kerjakan bagiku di gua itu. Namun yang kusesalkan adalah, aku tidak mengetahui terjadinya pembunuhan masal di kota Nob yang sebenarnya tidak berselang lama kemudian. Karena aku… karena kesalahan fatal yang telah kuperbuat…!!!

Aku telah bertobat sekarang dan berusaha melatih diri untuk senantiasa berdoa serta belajar untuk bertanya kepada Tuhan di tengah himpitan serangan musuh. Orang-orang Filistin di Kehila telah kami kalahkan dengan kemenangan yang diberikan Tuhan. Namun kembali, setelah kemenangan ini, aku kembali dihadapkan dengan raksasa yang belum dapat kutaklukan.

Baju efod yang turut dibawa Abyatar ketika melarikan diri dari kota Nob. Sesuatu yang membuatku ingat akan kesalahan yang tidak akan lagi kuulangi karena tidak percaya akan pemeliharaan dan perlindungan Tuhan.

Inilah doaku : TUHAN, Allah Israel, aku mendengar bahwa Saul berniat untuk datang ke Kehila dan menghancurkan kota ini karena aku. Benarkah kabar yang kudengar itu? TUHAN, Allah Israel, sudilah beritahukan kepadaku… Apakah warga kota Kehila akan menyerahkan aku dan anak buahku kepada Saul?
I Samuel 23:10-12 versi BIS

dan

Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya.
Mazmur 20:7