Home Articles Life Style Berdasarkan Kisah Nyata, Kendrick Brothers Rilis Film Baru tentang Aborsi

Berdasarkan Kisah Nyata, Kendrick Brothers Rilis Film Baru tentang Aborsi

0
135

Filmmaker Kendrick Brothers, meluncurkan film terbarunya berjudul Lifemark, sebuah film yang diadaptasi dari kisah nyata.

Film ini bercerita tentang seorang remaja laki-laki yang secara tak terduga dihubungi oleh ibu kandungnya, yang menyerahkannya untuk diadopsi daripada aborsi. Menariknya, ide cerita dalam film ini sangat tepat, hanya beberapa bulan setelah Mahkamah Agung AS membatalkan putusan Roe vs Wade 1973 yang melegalkan aborsi di Amerika Serikat. Sejak dianulir oleh Mahkamah Agung, aborsi menjadi ilegal kembali. Padahal film ini telah mulai proses pengambilan gambar sejak 3 tahun lalu.

Kendrick Brothers dinilai memiliki bakat untuk membuat film yang berbicara tentang masalah masyarakat yang palng mendesar, mulai dari tentang figur ayah hingga identitas. Menanggapi hal tersebut, Alex Kendrick menjawab bahwa waktu Tuhan adalah sempurna.

“Ini adalah film pertama kami yang berdasarkan pada kisah nyata dan kami hanya berpikir bahwa waktu Tuhan adalah sempurna,” katanya. “Siapa yang tahu bahwa Roe vs Wade akan digulingkan tahun ini dan ini menjadi kesempatan bagi gereja-gereja untuk meningkatkan pelayanan mereka. Kami berharap film ini menguatkan dan mendorong gereja atau siapapun yang mempertimbangkan, apakah aku bisa memiliki bayi? Ataukah aku tempatkan dia untuk diadopsi?”

Sang adik, Stephen, menyetujuinya. “Kami telah melihat dalam setiap film kami bahwa waktu Tuhan adalah sempurna. Kita hanya di dalam bus untuk perjalanan. Orang percaya dan komunitas perlu untuk diingatkan akan indahnya belas kasih yang dapat mereka tunjukkan kepada para perempuan yang berada dalam kehamilan yang tidak diinginkan, kepada bayi yang belum lahir, di mana tidak ada orang yang bisa berbicara untuk mereka, untuk keluarga yang perlu untuk menunjukkan kasih dan kepedulian.”

Film ini merupakan film reuni antara Kendrick Brothers dengan Kirk Cameron.

Berdasarkan pada kisah nyata David Scotton yang memulai perjalanan untuk bertemu dengan orang tua kandung yang tidak pernah ia kenal dengan dukungan dari orang tua angkatnya yang penuh kasih. Film ini menceritakan juga bagaimana sang ibu yang saat itu masih berusia 18 tahun memilih tidak melakukan aborsi beberapa saat sebelum prosedur dan memilih untuk menyerahkan sang anak diadopsi sebagai gantinya.

Stephen Kendrick dan Kirk Cameron sendiri masing-masing telah memiliki anak hasil adopsi. Stephen memiliki seorang putri dari China. Sementara empat dari enam anak Kirk Cameron juga diadopsi.

“Kami hanya melihat nilai kehidupan,” kata Alex. “Tuhan adalah sang Pencipta, Dia memberi kita hadiah kehidupan. Mari kita hormati Dia dengan itu.”

Pokok bahasan dalam film Lifemark sebenarnya sangat sensitif, mengingat masih banyak pro-kontra di Amerika Serikat mengenai aborsi, tetapi itu juga adalah topik yang harus ditangani oleh gereja.

“Terkadang kebenaran sulit untuk diproses, tetapi kita harus melakukannya,” kata Stephen Kendrick. “Alkitab berkata untuk membela yang tidak bersalah dan berjuang untuk mereka yang tidak dapat berjuang untuk diri mereka sendiri, bahwa Tuhan mengenal kita sejak kita masih dalam kandungan, Dia mengenal sebelum kita lahir, tahu segalanya tentang kita dan Dia menghargai kita, maka kita harus membela mereka yang belum lahir.”

Lifemark baru akan rilis tanggal 9 September di Amerika Serikat dan tidak tahu apakah film ini akan tayang di bioskop Indonesia seperti Overcomer atau tidak.

 

Sumber : christianpost.com

WhatsApp Support
Shalom kak, Kami menyediakan layanan Konseling dan Doa.