Home Articles Zoom Benarkah Waktu Menyembuhkan Luka?

Benarkah Waktu Menyembuhkan Luka?

0
70

“Seiring berjalannya waktu, nanti juga akan sembuh sendiri”

Time will heal.

Kita pasti pernah mendengar kalimat di atas. Tapi apakah waktu saja cukup untuk menyembuhkan luka?

Kenyataannya, luka secara fisik saja, jika dibiarkan akan menjadi infeksi parah dan bahkan bisa menjadi cacat. Luka yang tidak diobati akan menjadi infeksi, bernanah dan akan memerlukan pengobatan lebih serius, serta waktu yang lebih lama. Jika luka secara fisik saja tidak bisa sembuh dengan sendirinya jika tidak diobati dan dirawat, apalagi luka hati. Waktu saja tidak cukup! Apa yang kita lakukan seiring berjalannya waktulah yang menyembuhkan.

Kita cenderung menganggap remeh luka yang ada dalam hati dan berpikir bahwa nanti akan sembuh dengan sendirinya.

Tetapi ternyata tidak demikian, luka hati yang dibiarkan, dapat berkembang menjadi akar pahit di mana iblis juga bisa bekerja di sana.

Ketika hal buruk terjadi dalam hidup kita, yang mungkin menorehkan luka, iblis akan memanah pikiran kita dengan mengatakan “kamu tidak berharga,” “kamu tidak dikasihi,” “kamu tidak berguna” dan lain sebagainya. Jika kita terus membiarkan iblis memanah pikiran kita, kita akan lemah dan tidak berdaya. Kita harus ingat bahwa iblis adalah penipu besar dan apa yang dikatakannya adalah dusta.

Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.
Efesus 6:11-18

Kenakan perlengkapan senjata Allah

Alkitab mengatakan bahwa kita harus mengenakan perlengkapan senjata Allah agar kita dapat bertahan melawan muslihat iblis. Iman adalah perisai kita dan Firman Tuhan adalah senjata kita. Imani bahwa Tuhan mengasihi kita apa adanya kita dan lawanlah perkataan iblis dengan Firman Tuhan.

Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku.
Mazmur 27:10

Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Roma 5:8

Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Galatia 2:20

Berdoa dan berseru kepada Tuhan

Berserulah kepada Tuhan kita yang berkuasa. Kita memiliki Tuhan yang hidup, yang mendengar setiap seruan doa dan permohonan kita. Berserulah meminta pertolongan Tuhan ketika kita tidak sanggup lagi melawan tipu muslihat iblis. Tuhan pasti akan segera menolong kita.

Tuhanlah yang mampu menyembuhkan setiap luka, bukan teman-teman kita, bukan pergi ke suatu tempat yang sunyi, bukan game atau apapun yang ada di dunia ini. Serahkan dirimu untuk diobati olehNya dan biarkan kasihNya yang membalut luka-luka kita. Ketika kita menyerahkan diri kita diobati oleh Tuhan, Tuhan akan memberikan penghiburan dan pemulihan bagi setiap kita, kekuatan untuk mengampuni, sukacita dan damai sejahtera.

Bukan waktu yang menyembuhkan luka, tetapi Tuhan yang menyembuhkan setiap luka.

Sumber : percayasaja.com | Ren

WhatsApp Support
Shalom kak, Kami menyediakan layanan Konseling dan Doa.